*Hypnotherapy / hipnosis*
1. Semua hipnosis ialah self-hypnosis
Pandangan yang salah ialah bila client berpikir bahwa ia akan dihipnosis oleh terapis. Seolah-olah hipnosis ialah sesuatu yang dilakukan oleh hipnoterapis kepada client. Yang benar, hipnosis ialah sesuatu yang dilakukan oleh client kepada dirinya sendiri dengan mengikuti anjuran, saran, sugesti, atau bimbingan terapis.
2. Hipnoterapis hanya sebagai navigator sedangkan client ialah pengemudi
Saat melakukan terapi peran hipnoterapis hanya sebagai navigator yang mengarahkan & membimbing pikiran bawah sadar client untuk melakukan hal tertentu. Bila client tidak bersedia melakukan yang disarankan hipnoterapis maka terapi tidak bisa berjalan dengan baik. Dengan demikian dibutuhkan kerjasama antara hipnoterapis & client. client berperan sebagai co-therapist.
3. client tetap sadar walau telah masuk kondisi trance yang dalam
Banyak yang berpikir bahwa seseorang masuk kondisi hipnosis maka ia akan lupa ingatan atau menjadi tidak sadar, tidak tahu apa yang terjadi di sekitarnya & begitu bangun sdh sembuh. Ini pandangan yang salah. Yang benar, saat dlm kondisi trance, sedalam apapun trance-nya, client tetap sadar & memegang kendali penuh atas pikirannya.
Namun ada juga client yang bersikeras dengan pandangannya yaitu orang dihipnosis akan tidak sadar. Bila hipnoterapis sudah menjelaskan dengan gamblang apa itu kondisi hipnosis & client tetap bersikukuh dengan pandangan atau pemahamannya maka terapi tidak bisa dilanjutkan.
4. Kesembuhan client sepenuhnya ialah tanggung jawab client, bukan tanggung jawab terapis.
Klien perlu menyadari bahwa tanggung jawab kesembuhan ada pada diri client, bukan pada terapis. Peran hipnoterapis hanya membantu atau memfasilitasi proses terapi dengan menggunakan sumber daya yang ada dlm diri client untuk kesembuhan client.
Ada client, pada level pikiran bawah sadar, bersikeras tidak ingin sembuh dari masalahnya karena ternyata ia mendapat keuntungan dari masalah yang dialaminya. hipnoterapis sudah tentu dapat melakukan edukasi ulang pikiran bawah sadar client. Namun bila client bersikeras tidak atau belum bersedia sembuh maka hipnoterapis harus menghargai keputusan ini.
5. client datang atas keinginan atau kesadarannya sendiri.
Untuk mengatasi suatu masalah dibutuhkan motivasi yang tinggi dari client. Semakin tinggi motivasinya maka akan semakin mudah client sembuh. client yang datang kehipnoterapis dengan motivasi yang tinggi sebenarnya sdh sembuh. Tugas hipnoterapis tinggal melakukan sentuhan akhir saja.
Namun yang seringkali terjadi client datang bukan atas kemauan atau kesadarannya sendiri namun karena rayuan, bujukan, desakan, paksaan, & atau ancaman orang lain. Bila ini yang terjadi dapat dipastikan client tidak akan sembuh.
6. client mengijinkan dirinya untuk diterapi.
Ada client yang karena alasan tertentu tidak mengijinkan dirinya untuk diterapi. Alasannya bisa takut, merasa tidak nyaman, tidak percaya sama terapis, pandangan atau pemahaman yang kurang tepat mengenai hipnoterapi, atau client menemui hipnoterapis bukan atas kesadaran & keinginannya sendiri.
Agar hasil terapi bisa maksimal maka harus ada niat sungguh-sungguh dari client untuk berubah atau keluar dari masalah.
7. client terbuka & jujur
Keterbukaan & kejujuran dlm berkomunikasi & mengungkap berbagai data yang dibutuhkan untuk mengatasi masalah ialah hal yang sangat penting. client, dlm kondisi hipnosis, tetap sadar & dapat mengendalikan pikirannya sepenuhnya. Ia dapat berbohong atau tidak mengungkap data penting yang dibutuhkan.
8. client percaya pada terapis
Bila client, karena alasan tertentu, merasa kurang yakin atau percaya pada hipnoterapis maka sebaiknya jangan melakukan terapi. Ketidakpercayaan atau perasaan ragu terhadap hipnoterapis sangat menghambat proses terapi. client berhak memutuskan tidak melanjutkan terapi.
9. client pasrah & ikhlas menjalani bimbingan terapis
Kepasrahan & keikhlasan ialah hal mutlak. client bersikap pasif, reseptif, & mengijinkan terapi berjalan tanpa ia perlu melakukan upaya secara sadar. Hipnoterapi bukan cognitive therapy. Hipnoterapi ialah terapi yang dilakukan dlm kondisi atau dengan bantuan kondisi hipnosis.
Untuk bisa masuk ke pikiran bawah sadar yang dibutuhkan ialah niat, kepasrahan, & keikhlasan. Semakin pasrah semakin baik. Bila client berusaha atau berupaya untuk bisa tance maka semakin ia berusaha akan semakin tidak bisa. Trance ialah sesuatu yang terjadi secara alamiah & tidak membutuhkan upaya sadar.
10. client jelas aspek apa yang ingin diatasi dengan hipnoterapi.
Ada client yang datang kehipnoterapis namun tidak jelas apa yang ingin diterapi. Ketidakjelasan ini membuat pikiran bawah sadar bingung & tidak bisa fokus membantu client dlm proses terapi.
11. dlm satu sesi hipnoterapi hanya satu aspek saja yang dibereskan.
Ada client, mungkin karena ingin hemat biaya, meminta hipnoterapis membereskan beberapa masalah dlm satu sesi terapi. Untuk terapi yang efektif dibutuhkan pikiran yang fokus serta target & prioritas yang jelas. Untuk itu client perlu menetapkan dengan hati-hati & jelas apa masalah paling utama & penting untuk dibereskan di sesi hipoterapi. & yang juga perlu diingat yaitu satu sesi hipnoterapi berlangsung sekitar 2 jam.
Biasanya bila waktunya masih cukup maka hipnoterapis bisa membantu client mengatasi masalah lain. Jadi, dlm satu sesi sebaiknya fokus pada satu masalah saja.
12. Hipnoterapi ialah kontrak upaya bukan kontrak hasil
Terapis tidak boleh memberikan jaminan atau garansi kesembuhan. Hal ini juga berlaku bagi healing professional lain seperti psikiater, dokter, psikolog, & konselor. Dengan demikian bila ada client yang meminta jaminan atau garansi kesembuhan maka client seperti ini tidak bisa dilayani.
13. Hipnoterapi bukan pil ajaib / client tidak over-ekspektasi
Walau hipnoterapi terbukti secara klinis & empiris sangat efektif untuk mengatasi berbagai masalah yang berhubungan dengan mental & atau emosi, namun sama halnya teknik terapi lainnya hipnoterapi juga punya keterbatasan. Proses terapi membutuhkan waktu.
14. Komit menjalani hingga 3 sesi konsultasi & atau terapi
Klien perlu komit untuk menjalani terapi antara satu hingga tiga sesi. Komitmen awal ialah untuk 2 sesi. Satu sesi berlangsung selama 2 (dua) jam. Bila masih dibutuhkan terapi bisa dilanjutkan hingga 3 sesi.
Pada sesi pertama, bila hipnoterapis menilai client siap, maka bisa langsung dilakukan terapi. Namun bila hipnoterapis menilai client belum siap maka hanya akan dilakukan konsultasi atau konseling.
Komitmen ini sangat penting mengingat dlm proses terapi hipnoterapis dan juga client tidak dapat memprediksi data apa yang akan diungkap oleh pikiran bawah sadar client. Seringkali terjadi masalah yang tampaknya sepele & mudah diatasi ternyata ialah simtom dari satu akar masalah yang sangat serius yang membutuhkan beberapa sesi terapi agar tuntas.
Apa akibatnya bila terapi hanya dilakukan satu sesi padahal belum tuntas?
Yang terjadi ialah client bisa menjadi semakin labil & justru akan semakin bermasalah. Ibaratnya seorang dokter bedah yang telah membuka perut pasien namun tidak menutup rapat bekas bukaan operasi ini. Akibatnya bisa sangat fatal.
15. client datang kehipnoterapis untuk terapi, bukan untuk melawan, menguji, atau ingin mengalahkan terapis
Ada client yang melakukan therapy shopping. Ia bangga telah diterapi banyak hipnoterapis namun tidak sembuh. Pola pikir client tipe ini ialah ia kehipnoterapis bukan untuk mencari bantuan menyembuhkan masalahnya namun ia ingin menguji atau mengalahkan terapisnya.
Ada juga client yang bangga bila terapisnya gagal menghipnosis dirinya. Ia merasa lebih unggul atau kuat dibanding terapisnya.
16. client tidak menganalisa
Ada client yang ingin diterapi & sekaligus ingin “belajar” teknik yang digunakan terapis. Akibatnya, ia tidak bisa masuk ke kondisi hipnosis & terapinya tidak berhasil.
Klien tipe ini rugi dua kali. Pertama, ia sdh bayar mahal untuk menjalani terapi namun tidak ada hasilnya. Kedua, ia tidak dapat mengerti apa yang dilakukan hipnoterapis karena client tidak belajar teori & teknik yang digunakan hipnoterapis.
Keingintahuan client membuat pikiran sadarnya tetap aktif karena melakukan analisa. Hal ini menghambat proses induksi sehingga ia tidak bisa berpindah dari kesadaran normal ke kondisi trance.
17. client mampu berkomunikasi secara verbal
Komunikasi verbal sangat penting dlm hipnoterapi. Setelah proses induksi biasanya client akan menutup mata sampai hipnoterapis selesai dilakukan. hipnoterapis berkomunikasi dengan pikiran bawah sadar client secara verbal.
Untuk itu client harus bisa memahami bahasa yang digunakan terapis. Bila misalnya hipnoterapis menggunakan bahasa Indonesia & client kurang cakap berbahasa Indonesia maka terapi tidak bisa dilakukan dengan efektif.
Hambatan lain ialah bila, misalnya, client mengalami masalah pendengaran yang mengakibatkan komunikasi antara client dan hipnoterapis menjadi tersendat.
18. client tidak di bawah pengaruh obat penenang
Klien yang sedang di bawah pengaruh obat penenang biasanya akan sulit diinduksi. Namun dengan teknik induksi khusus client tipe ini tetap dapat masuk kondisi trance. Hambatan lain akibat pengaruh obat penenang yaitu perasaan client menjadi tumpul. client tidak dapat merasakan emosinya padahal emosi inilah yang akan diproses dlm terapi.
Semoga bermanfaat untuk kita semua.
Salam Kesadaran Jiwa Sehat Indonesia.
Dede Mustafa
Mind therapist
Rumah Sehat Thera Afiat
Jl. Kelapa Sawit Raya Blok DD No. 15
Kelapa Gading
Jakarta utara
Telp 08111494599
087883171247